untuk kalian dan juga aku
Aku belajar
darinya.
Seorang sahabat
tanpa mengenal waktu
Menelisik
mendalami sebuah cita tanpa mati
Jalan yang
ditempuh hanya untuk keridhoanNya
Kesibukan yang
dia miliki bukan hanya bayangan semu
Dia berusaha
membedakan diri
Mengasingkan
dari segala hal yang menjauhkan dari surgaNya
Kupandangi
gelapnya malam
Sejuknya pagi
Cerahnya sore
Sejenak ku
berfikir, diam sesaat
Waktu yang
kumiliki sama dengannya
Gelapnya malam,
sejuknya pagi, cerahnya sore
Tak ada
perbedaan sama sekali
Mungkin hanya
pijakan tanah yang berbeda
Yang menjadi
pertannyaan terbesarku
Masih pantaskah
aku berdiam sedang dia terus memperbaiki diri?
Jika engkau menginginkan kebahagiaan yang tidak mengenal kesedihan
setelahnya, maka isilah seluruh siang dan malammu dengan ketaatan.
Terimakasih atas warnanya
Tetesan embun kehidupan yang sangat
berarti. Membuatku tau makna mengapa kita semua diciptakan dengan keterbatasan
dan perbedaan. Sebuah cinema yang tak bisa dipungkiri alur ceritanya. Tiba-tiba
manghilang tanpa ada kabar yang membuat semua orang bertanya, kemana dia pergi?
Mungkin hanya sejenak, atau bahkan selamanya. Mungkin akan kembali atau bahkan tak
ada cerita lagi. Satu pesanku dari pijakan tanah yang berbeda “ Tak ada yang
abadi di dunia ini, jika hanya kenikmatan dan kesenangan yang dicari, lebih
baik berbelok arahlah dan mencari secercah kecerahan yang membawamu ke akhirat
yang lebih baik”.
Ada kerinduan yang mendalam, mungkin
hanya diriku yang meraskan. Karena bagiku goresan kenangan itu susah untuk
dilupakan. Pengalaman terbesar yang membuatku berbenah. Dan semua itu aku
dapatkan dari mereka. Mereka yang tak kenal lelah mengubah sedih menjadi canda.
Asa menjadi harapan. Tangisan menjadi senyuman.
Dan sekarang kedewasaan yang
membuatku memilih jalan yang berbeda. Dari orang lain kita belajar kesabaran,
dari orang lain kita belajar mengerti, dan dari orang lain kita akan belajar
ribuan perjuangan untuk kebaikan. Kita boleh menilai manusia dari semua sisi.
Kita boleh mengidolakan manusia dari berbagai kelebihan yang dia miliki. Bahkan
kita boleh menjadi dia dengan wujud yang berbeda. Tapi perlu difikir ulang
apakah tidak malu denganNya yang telah memberikan kelebihan dan kekurangan
masing-masing? Seharusnya idola terbesar bukan lagi dia yang hanya memberi
kunci kehidupan saja, tapi idola terbesar adalah Dia yang telah mengajarkan dan
memberikan apa yang terbaik untuk manusia, bukan apa yang manusia mau.
Untuk kalian
sahabat lama yang tak akan pupus ditelan masa. Semoga tidak hanya kebahagiaan
dunia yang kita miliki.
See you,
Created By Love
Kita pasti pernah terbesit tanya soal kenapa kita melulu silih berganti bertemu dan berpisah. Ada yang ketemu lagi, ada yang tidak pernah lagi. Bagaimanapun juga keadaan itu sebenarnya menyelipkan banyak pelajaran untuk kehidupan selanjutnya. Aku tidak punya alasan untuk tidak bersyukur setelah ditempatkan bersama dengan kalian yang hatinya sangat baik. Waktu sudah lama berjalan sejak terakhir kali kita bersama, seperti ingatan-ingatan yang mulai samar itu. Aku bukan tidak ingin kembali, tapi aku menghargai orang-orang baik yang telah berada disekeliling mu. Aku sebenarnya iri, mereka membuat mu menjadi lebih aku kagumi. Terima kasih.
ReplyDelete